Puisi || Kemerlip Lampu Kota

Izinkan aku mengembara dalam malam-malam yang berjarak,
Berdamai dengan angin sepoy-sepoy, nyanyian jangkrik, dan hiasan kemerlip lampu kota,
Sejenak, aku ingin berteduh dari keramaian dan kemacetan metropolitan,
Rasanya, saatnya aku mengisi serangkaian partikel kagum pada hatiku sendiri,
“Mencharge” serangkaian ambisi pada mimpi-mimpi yang belum usai,
Karena, ada cerita panjang yang harus dilengkapi,
Ia seyogianya disempurnakan dengan rangkaian partikel-partikel yang harus disatukan,
Walau ia harus melalui beberapa musim yang kurang bersahabat,
Aku yakin tugas manusia hanyalah mengudarakan mimpi ke langit yang biru,
Dan takdir akan melabuhkanku pada apa yang disiapkan oleh-Nya.
.
.
Cipt : Ahmad Zubeir Rangkuti

Leave a Comment