Zubeir, Anak Petani Karet dari Madina yang Masuk Buku Langkah Tak Beraturan

Laporan Wartawan Tribun Medan/Dedy Kurniawan 2016/05/23

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN-Lulus masuk perguruan tinggi seperti Universitas Sumatera Utara membuat Ahmad Zubeir Rangkuti, anak petani karet dari Mandailing Natal, senang bukan kepalang. Namun, kebahagiannya itu langsung surut ketika melihat tanggapan keluarganya.

“Ketika mendengar Zubeir lulus di Universitas Sumatera Utara jalur Undangan SNMPTN, Zubeir dipesani keadaan yang tidak sanggup membiayai kuliah itu sempat membuat Zubeir terpukul,” katanya Senin (23/5/2016)

Mendengar pernyataan orang tuanya yang tidak sanggup, Zubeir tetap berkukuh tetap ingin menapaki perguruan tinggi. Bantuan pun datang berupa beasiswa. Anak ke 8 dari 10 bersaudara ini tidak bisa berbuat banyak karena nasib saudara-saudaranya juga tidak ada yang sampai di perguruan tinggi. Namun tekad yang kuat untuk bisa berkuliah membuatnya nekat untuk pergi ke Medan.

“Zubeir terpilih juga sebagai penerima beasiswa Bidik Misi untuk bisa kuliah. Namun beasiswa itu dirasa tidak mungkin cukup untuk bertahan di Medan. Jadi Zubeir bekerja dengan mengajar berbekal ilmu yang ada untuk menghasilkan uang biaya tambahan,” ungkapnya

Dengan bantuan dari gurunya ia berusaha untuk membuktikan bahwa ia  bisa mengejar impiannya dan meraih prestasi nantinya. Prestasi Zubeir cukup membanggakan. Ia pernah ikut Olimpiade Biologi tingkat Sumatera-Jawa tahun 2011, juara 3 olimpiade ekonomi tingkat kabupaten Madina tahun 2011, juara 2 olimpiade ekonomi tingkat ekonomi kabupaten Madina tahun 2012, juara 2 English Debate tingkat Provinsi Sumatera Utara tahun 2012 dan lain sebagainnya.

Kehausan Zubeir akan ilmu pengetahuan mendorongnya untuk tidak kalah dengan kondisi ekonomi yang dialaminnya. Walaupun jatuh bangun untuk bisa bertahan di Medan pernah dialaminnya, seperti sulitnya mencari tempat tinggal hingga ia menjadi nazir di masjid dan bisa tinggal di samping masjid.

“Karena tidak punya kendaraan saya harus rela berjalan kaki hingga tak jarang panasnya matahari membuat kepala pusing dan berkeringat ketika berangkat kuliah, hampir tidak makan juga menjadi pengalaman yang biasa dialami, bahkan sempat meminjam uang di sana-sini dan berjanji untuk mengembalikannya ketika dana beasiswa Bidik Misi sudah cair,” bebernya

Hal ini dilakukan tidak lain karena keteguhannya untuk menuntut ilmu. Karena semakin banyaknya pengeluaran dan beasiswa Bidik Misi yang terbatas, membuatnya berusaha untuk mencari jalan keluar yaitu dengan bekerja, ia bekerja sebagai seorang guru les privat atau bimbel.

Saat ini Zubeir tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, prodi Akuntansi. Beberapa prestasi telah ia raih. Di antaranya juara 2 MC tingkat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara tahun 2013, juara 2 MTQ cabang Hifzhil Quran 5 Juz tahun 2104, juara 3 Essay pada Pesta Akbar Mentoring Universitas Sumatera Utara tahun 2014, juara 5 try out Ekonomi Syariah, Terbaik 2 National Training for Trainer Ekonomi Syariah tahun 2015 dan yang lainnya.

Tidak hanya berprestasi, Zubeir kini berhasil membiayai 2 orang adiknya untuk meneruskan pendidikan, salah satunya berhasil masuk Universitas Sumatera Utara di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Ilmu yang dimilikinya berhasil ia manfaatkan untuk menolong kehidupannya dan juga adik-adiknya.

Dia berharap agar adiknya kelak bisa sukses dan bisa melanjutkan pendidikan setinggi mungkin. Tidak hanya memotivasi dan membiayai adiknya, ia juga mencoba untuk memotivasi orang lain yang juga memiliki kondisi seperti dirinya dengan menuliskan sebuah buku inspirasi sebagai wujud kepedulian terhadap anak-anak di luar sana yang juga memiliki impian yang sama dengannya yaitu mendapatkan hak pendidikannya.

“Zubeir menjadi salah satu penulis sekaligus editor buku inspirasi karya anak beasiswa Bidik Misi USU yaitu dengan judul “Langkah Tak Beraturan” yang dikeluarkan USU Press. Buku ini diharapkan bisa membuat anak-anak lainnya untuk berani mengejar cita-citannya dan belajar dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik,” pungkasnya. (cr3/tribun-medan.com)

Sumber : http://medan.tribunnews.com/2016/05/23/zubeir-anak-petani-karet-dari-madina-yang-masuk-buku-langkah-tak-beraturan

Leave a Comment