Bagaimana aku harus mendefenisikan bahagia?
Jika bersua denganmu adalah hal yang istimewa,
Menghapus gundah dan lara,
Perlahan menghadirkan cinta,
.
Kamu membuat hariku terasa lebih berwarna,
Sepiku berubah menjadi semarak,
Rinduku perlahan naik grafiknya,
Kamu telah menjadi duniaku yang baru,
Dan aku yakin,
Aku telah menjadi semestamu.
.
Membaca balasan chat darimu adalah hal yang kutunggu,
Karena aku ingin memastikan kalau kamu baik-baik saja,
Dan bahagia,
.
Aku juga selalu menunggu malam,
Video call sama kamu adalah hobi baruku,
Bertanya kabar,
Mengungkapkan rindu,
Bercerita tentang tempat wisata impian,
Juga omongan ngalor ngidul,
Adalah hal yang membuatku sangat bahagia,
Tak ayal jika kita sering lupa waktu,
.
Maafkan jika jarak,
Telah memenjarakan kita dalam rindu,
Aku yakin,
Jika takdir baik sedang berpihak,
Semesta akan memberikan kita ruang dan waktu untuk bertemu.
.
Tuhan maha baik,
Akhirnya kita bertemu dengan segunung rindu,
Secercah senyum,
Segenggam harapan,
Tak ayal jika kita sering menghabiskan waktu di hari weekend,
Bersama mengisi folder istimewa yang kunamai,
Temu dan Bahagia,
.
Mohon maaf untuk beberapa waktu,
Jika aku tidak sehangat dulu untuk menyapa,
Tidak seantusias dulu mendengar cerita,
Dan berbagi rasa,
Bukan tidak cinta dan tidak rindu,
Bahkan menghilang,
Aku hanya menyelesaikan beberapa hal dalam kehidupanku,
Ia tak bisa kutunda,
Mungkin beberapa saat Aku butuh waktu untuk sendiri,
Berdamai dan berdiskusi dengan pagi dan senja yang lalu lalang.
.
Terima kasih,
Kamu telah menyambutku dengan hangat,
Saat aku kembali,
.
Namun sayangnya,
Kamu hanya menyambutku sekali itu saja,
Saat hati rasanya ingin sekali bertemu,
Tiba-tiba saja kamu tak ada kabar,
Kamu tak pernah membalas chat dariku,
Atau mengangkat teleponku,
Kamu menghilang,
.
Apakah kamu baik-baik saja?
Ataukah sedang butuh healing sepertiku beberapa waktu yang lalu?
Ataukah sedang mempersiapkan kejutan untukku?
Mohon maaf jika hati terus bertanya-tanya,
.
Aku rindu sama kamu,
Aku rindu untuk bercerita dan senyum tawa,
Aku rindu untuk bersua,
.
Pada tetesan-tetesan air embun pagi,
Sebelum kembali ke peraduannya langit yang biru,
Aku menitipkan salam rindu,
Aku juga menengadahkan tangan ke langit,
Semoga kamu baik-baik saja,
Dan bahagia.
.
.
Cipt : Ahmad Zubeir Rangkuti
Puisi tentang Ghosting ||| Ghosting
