Puisi |I| Pura-Pura Rasa

Sebuah hati dan tanya,
Menyatu pada sebuah uraian masa,
Mengajakku tuk berjalan,
Dan mengintai dari bilik jendela yang ditutup rapat,
.
Haruskah aku menutup rapat rasa yang berkecamuk namun pelan perlahan,
Pada sebuah tempayan yang telah disimpan puluhan tahun lamanya,
Dalam sebuah almari jati.
.
Karena kamu telah membuatku bertanya-tanya,
Tentang rasa kagum dan rasa sayang,
Rasa yang membuatku bahagia dan sedih dalam waktu yang bersamaan,
.
Atau haruskah aku bertanya?
Dan bersiap atas jawaban rasa.
Atau haruskah aku menikmati alunan kagum yang hadir dan menyimpannya dalam sebuah ruang rahasia pada hati,
.
Ibaratnya,
Kita menikmati rasa ini,
Seperti aliran sungai jernih pegunungan,
Dihiasi pepohonan dan banyak ikan,
.
Baiklah,
Sepertinya beberapa jiwa suka menunggu atau harus menunggu,
Hingga,
Sang jiwa mendapatkan radar jawaban pasti,
Atas rasa yang hadir.
.
Hari ini dan selanjutnya,
Mari berpura-pura rasa.
.
.
Cipt : Ahmad Zubeir Rangkuti

Leave a Comment