Puisi ~ Anak Orang Kaya

Anak Orang Kaya

Ia lahir di rumah bertingkat tiga,
ditimang bantal emas, bukan anyaman rotan biasa.
Susu impor, mainan dunia,
sekolah luar negeri sebelum bisa baca doa.

Langkahnya ringan, tak pernah lumpur,
karena tanah pun dibentangkan karpet sutra yang subur.
Panas dan hujan tak pernah bersua,
mobil mewah jadi payung di segala cuaca.

Anak orang kaya, katanya istimewa,
hidupnya cerita dari layar kaca.
Tapi siapa sangka, hatinya kadang juga lara,
kesepian menyusup di antara pesta dan tawa.

Ia bisa beli waktu orang lain,
tapi belum tentu punya teman yang tulus dan setia.
Ia bisa terbang ke mana pun hari ini,
tapi belum tentu tahu ke mana hati ingin pergi.

Karena tak semua anak orang kaya congkak,
dan tak semua orang biasa harus merunduk.
Hidup bukan hanya soal saldo di bank,
tapi soal bagaimana kita memberi, bukan hanya menampak.

Leave a Comment