Puisi tentang Harap || Harap Yang Rumit

Aku berada dalam prahara yang rumit,
dan kabut tetap berselimut dalam wajah yang muram
.
Bagaimana dengan hujan?
Sepertinya ia terhenti untuk sementara waktu,
dan pelangi bersembunyi jauh dalam cakrawala di ujung batas tak bertepi
.
Aku hanya terpaku dalam bilik jendela yang sepi dihiasi gerimis-gerimis jambu,
Namun tetap mencoba merangkak dalam kerikil-kerikil juga bebatuan jalanan
.
Aku berteriak dalam hati yang bergemuruh sambil meneteskan air mata harap,
Dan pada angin pegunungan kuberikan senyum sambil menatap liukan takdir yang rumit, Namun happy ending (harapku)

.

Cipt : Ahmad Zubeir Rangkuti

Leave a Comment