Suatu hari,
Kamu bercerita tentang Jogja,
Ia telah membuat hatimu terpaut,
Ada milyaran untaian memory yang terlukis di kota ini,
Hingga Suatu saat kamu ingin kembali, dan mengulang kenangan itu,
.
Dari ceritamu kala itu,
Akhirnya kuputuskan tuk singgah di kota Jogja,
Menikmati wisata, kuliner, juga budayanya,
Dan sekarang,
Iya, ucapanmu memang benar,
Jogja juga telah membuat hatiku terpaut, bahkan membuatku candu dengan romantisme kotanya,
.
Dari persinggahan itu,
Akhirnya aku juga tahu, mengapa Jogja disebut istimewa,
Karena memang ia mendatangkan rindu, dan selalu dirindukan oleh pelancong yang menyinggahinya,
.
Aku suka makanan lesehannya,
Aku suka musik angklung dan keramaian di Jalan Malioboro,
Aku suka keramah tamahan warganya,
Aku suka sejarah dan budayanya,
Aku juga suka tempat wisatanya yang keren banget,
Masih banyak hal yang membuatku jatuh hati dengan Jogja,
.
Layaknya seperti Jogja yang istimewa, dan selalu dirindukan,
Akhirnya, aku tahu jawaban dari sebuah kicauan hati,
Ya, selama ini, ternyata alasan terbesar mengapa aku tetap selalu merindukanmu,,,
Bahkan meski kita tidak bersama lagi, dengan kata lain kita hanya singgah dalam sebuah ruang hati yang sebenarnya nyaman,
Ialah, Barangkali kamu terlalu istimewa, layaknya kota Jogja,
dan ada milyaran untaian memory hangat yang telah terlukis di ruang hati,
Meski akhirnya kita berbeda arah dalam pelabuhan takdir
.
.
Cipt : Ahmad Zubeir Rangkuti
Puisi || Jogja Yang Istimewa
