Mengapa Orang Suka Bayi?

Haloo Sobat Marhatahata,,,

Orang cenderung merasa tertarik dan suka terhadap bayi karena beberapa alasan yang berkaitan dengan faktor biologis, psikologis, dan evolusioner. Sifat imut dan rentan pada bayi memicu reaksi emosional positif pada orang dewasa, yang dapat dijelaskan melalui beberapa teori berikut:

1. Faktor Biologis dan Evolusioner

  • Insting Perlindungan: Secara evolusioner, manusia memiliki naluri untuk melindungi bayi, yang merupakan masa depan dari spesies tersebut. Bayi yang lucu dan menggemaskan, dengan fitur-fitur seperti wajah bulat, mata besar, dan pipi montel, memicu perasaan kasih sayang dan keinginan untuk merawat mereka. Ini adalah mekanisme biologis yang bertujuan untuk memastikan kelangsungan hidup bayi, karena mereka sangat bergantung pada perawatan orang dewasa untuk bertahan hidup.
  • Peran Hormon: Ketika orang dewasa melihat bayi, otak mereka melepaskan hormon oksitosin, yang sering disebut sebagai “hormon cinta” atau “hormon ikatan”. Oksitosin ini berperan penting dalam memperkuat ikatan emosional dan sosial, serta memotivasi orang dewasa untuk merawat dan menjaga bayi.

2. Munculnya Perasaan Kasih Sayang

  • Karakteristik Fisik yang Menggemaskan: Bayi memiliki sifat fisik yang dapat memicu respons positif, seperti wajah yang bulat, mata besar, dan ekspresi yang polos dan tidak berdaya. Fitur-fitur ini sering kali disebut sebagai “cuteness” (kelucuan), yang secara alami memicu perasaan kasih sayang dan empati. Ini adalah cara alami untuk mendorong orang dewasa untuk lebih peduli dan menyayangi bayi.
  • Perilaku Bayi yang Menggemaskan: Bayi yang tertawa, menangis, atau menunjukkan ekspresi lucu sering kali dianggap menggemaskan. Respons ini menciptakan perasaan bahagia dan kedekatan yang membuat orang dewasa merasa nyaman dan suka berada di sekitar bayi.

3. Asosiasi dengan Kebutuhan untuk Merawat

  • Peran Perawatan dan Kewajiban: Orang dewasa, terutama yang sudah berkeluarga atau memiliki anak, sering merasa bangga dan bahagia saat merawat bayi. Merawat bayi memenuhi kebutuhan emosional dan psikologis untuk memberikan kasih sayang, perawatan, dan perhatian kepada makhluk yang lebih rentan. Bayi memerlukan perhatian penuh, yang memberikan kesempatan bagi orang dewasa untuk terhubung lebih dalam melalui peran mereka sebagai pengasuh.
  • Kepuasan Mengasuh: Bayi adalah sumber kebahagiaan karena mereka bergantung sepenuhnya pada orang dewasa. Proses merawat bayi memberi orang dewasa rasa pencapaian dan kebanggaan dalam peran mereka sebagai pengasuh.

4. Perasaan Keberlanjutan dan Harapan

  • Simbol Kehidupan Baru: Bayi melambangkan awal kehidupan baru dan masa depan yang cerah. Banyak orang merasakan perasaan optimisme dan harapan ketika melihat bayi, karena bayi mewakili potensi kehidupan yang penuh dengan kemungkinan. Ini memberikan perasaan positif dan memotivasi orang untuk melibatkan diri dalam perawatan dan pembesaran mereka.

5. Sifat Emosional dan Pola Perilaku yang Mendorong Interaksi

  • Keterlibatan Sosial: Bayi sering menjadi pusat perhatian dalam keluarga atau kelompok sosial. Orang-orang cenderung merasa bahagia dan terhubung saat berinteraksi dengan bayi, baik melalui bermain, bercanda, atau bahkan hanya mengamati mereka. Bayi, meskipun tidak dapat berkomunikasi secara verbal, sering kali memberikan sinyal yang memicu respons emosional dari orang-orang di sekitarnya.

Kesimpulan

Suka terhadap bayi merupakan fenomena yang terkait dengan faktor biologis dan psikologis yang saling melengkapi. Dari sudut pandang evolusi, manusia secara alami memiliki kecenderungan untuk melindungi dan merawat bayi, karena mereka adalah kelanjutan dari spesies. Karakteristik fisik bayi yang lucu, perilaku yang menggemaskan, dan kebutuhan mereka akan perawatan memicu perasaan kasih sayang, empati, dan keinginan untuk menjaga mereka. Selain itu, perasaan optimisme dan harapan terhadap kehidupan yang baru juga berkontribusi pada kecenderungan orang untuk merasa suka dan terikat dengan bayi.

Sumber:

  • Bowlby, J. (1982). Attachment and Loss: Volume 1. Attachment. Basic Books.
  • Lorenz, K. (1943). Die angeborenen Formen der Umarmung bei der Vogelfamilie der Gänse und Enten. Zeitschrift für Tierpsychologie, 5, 234-409.
  • Dissanayake, E. (2000). The Naturalness of Artistic Creation: Evolution and the Arts. Journal of Social and Evolutionary Systems.

Foto:

RRI.co.id – Perawatan Penting untuk Bayi Baru Lahir

Leave a Comment