Puisi || Puing-Puing Harap

Kamu tak salah jika merindukanku,
Juga menyatakan getaran-getaran rindu,
Yang hadir saat mentari pagi membagikan sinar, juga saat senja kembali ke peraduan,
Aku, telah menjadi tokoh utama dalam mimpi indahmu, dalam malam-malam yang berjarak,
Kamu, telah melukisku dalam sebuah roman yang belum usai, ia perlu dilengkapi untuk menjadi sempurna,
Kamu bilang, Akulah penyempurnanya,
.
Halo, Kamu dan rindu,
Izinkan aku mengirimkan seuntai pesan melalui angin malam,
Izinkan aku mengembara dalam persinggahan yang berjarak, dan belum tahu dimana ujungnya,
Sepertinya memang,
Untuk saat ini,
Aku dan mimpi belum menyatu,
Ia masih mengudara ke langit biru,
Puing-puing harap pun masih mencoba bersinergi dengan partikel-partikel asa,
.
Aku tahu,
Di dunia ini ada banyak hal yang kita tidak bisa memilihnya,
Ia datang sendirinya,
Satu diantaranya, Rasa rindu,
Terima kasih telah merindukanku,
Terima kasih telah menjadikanku tokoh utama dalam romanmu yang belum usai, dan perlu disempurnakan,
Sebab aku tahu, Takdir akan menemukan jalan yang paling Indah
.
.
Cipt : Ahmad Zubeir Rangkuti

Leave a Comment