Puisi ~ Blitar, Jejak Merah Sang Putra Fajar

Di bawah langit tenang nan teduh,
Blitar berdiri dengan jiwa yang utuh.
Langkah-langkah sejarah berjejak dalam,
Di tanah tempat Bung Karno pulang.

Merah menyala di sudut kota,
Bukan amarah, tapi cinta yang nyata.
Setiap dinding, setiap spanduk,
Tertulis nama yang tak pernah redup.

Di alun-alun, layang-layang menari,
Anak-anak tertawa, bebas tak sendiri.
Taman Pecut bersinar terang,
Tempat malam bersua bintang.

Buah belimbing, segar menggoda,
Nanas manis, oleh-oleh yang mempesona.
Tiwul, pecel, dan tape kenangan,
Rasa Blitar, selalu dalam ingatan.

Museum dan makam sang proklamator,
Tempat belajar, tempat berziarah, tempat bersyukur.
Di balik batu, semangat tak mati,
Blitar menjaga warisan negeri.

Wahai Blitar, kota kecil yang agung,
Namamu abadi di setiap lagu yang berkumandang.
Kau bukan sekadar titik di peta,
Kau pelita bangsa, kau rumah cinta.

Leave a Comment