Puisi ~ Cuti

Cuti

Hari Senin tak lagi menyebalkan,
karena hari ini… aku sedang liburan!
Alarm disetel? Tidak perlu.
Meeting pagi? Maaf, saya tak bisa dulu.

Baju kerja tergantung rapi,
diganti celana pendek dan kaus bergambar kopi.
Laptop pun tak lagi bersuara,
akhirnya dia juga bisa bernapas lega.

Cuti adalah hak asasi,
bukan kemewahan yang dinanti-nanti.
Karena otak juga butuh spa,
bukan hanya Excel dan rapat yang tak ada jeda.

Aku tak pergi jauh ke pantai,
cukup tidur siang dan makan pakai tangan kanan yang santai.
Tak ada KPI, tak ada grafik,
hanya aku, camilan, dan serial favorit yang epik.

Tapi kutahu, cuti tak selamanya,
nanti juga kembali ke layar dan drama.
Tapi hari ini biar kupeluk dulu,
satu-satunya tanggal merah yang penuh rindu.

Leave a Comment