Puisi – Kota Batik Pekalongan

Di tepi pantai utara Jawa,
Pekalongan berdiri anggun
seperti sehelai kain batik
yang ditulis dengan cinta dan ketekunan.

Lorong-lorong kota beraroma malam,
tempat canting menari di atas kain
menciptakan motif yang bercerita—
tentang laut, tentang bunga,
tentang hidup yang terus berjalan.

Di setiap rumah dan pasar,
warna-warna tersusun rapi,
merah yang berani, biru yang tenang,
coklat yang mengingatkan perjalanan waktu.

Pekalongan bukan sekadar kota,
melainkan kanvas yang hidup,
tempat seni bernafas
dan tradisi dijaga dalam setiap tetes malamnya.

Ketika senja jatuh di ufuk barat,
cahaya keemasan menyapa kota batik ini
seolah berkata:
Di sinilah keindahan tidak pernah pudar,
karena ia ditulis dengan hati.

Leave a Comment