Puisi ~ Orang-Orang Zalim

Orang-Orang Zalim

Mereka berjalan dengan langkah tenang,
di atas luka yang belum sempat hilang.
Tersenyum manis, berjabat tangan,
padahal di punggungmu tertancap pisau perlahan.

Mereka bicara tentang aturan,
tapi lidahnya dua, hatinya batu.
Keadilan dipelintir seperti benang kusut,
lalu disusun menjadi jubah palsu.

Orang-orang zalim tak selalu berteriak,
kadang mereka diam dalam rapat mewah.
Menandatangani keputusan penuh muslihat,
lalu pulang ke rumah, pura-pura bersahaja.

Mereka tidur di kasur empuk kekuasaan,
sementara rakyat gelisah tanpa harapan.
Mereka kenyang oleh janji yang dijual,
sementara perut orang kecil tetap kosong dan kesal.

Tapi sejarah tak pernah lupa,
ia mencatat dengan tinta luka.
Orang-orang zalim bisa menipu dunia,
tapi takkan pernah bisa berdamai dengan jiwa.

Dan kelak, saat tirai waktu tersibak,
tak ada gelar, tak ada kuasa.
Yang tersisa hanya:
berapa banyak hati yang telah kau siksa?

Leave a Comment