Puisi tentang Patah Hati

Jemari

Jemari,
Menari-nari,
Pada sudut-sudut hati,
Yang retak,
Dan puing-puingnya berjatuhan,
Bersama tetesan gerimis pagi,
.
Aku murung,
Dan beranjak pergi pada sebuah keramaian,
Menghibur hati dan mencari bahagia,
Untuk sementara waktu saja,
Namun rupanya,
Tetap menyepi pada inti hati,
Oh malangnya
.
Sang pagi,
Sang mentari,
Beri aku jeda sedikit saja,
Aku ingin menata puing-puing hati,
Menaruhnya pada sudut-sudut yang gelap,
Namun mohon berikan sedikit saja cahaya agar aku bisa menatap,
.
Jemari,
Ini adalah sebuah kisah yang cukup rumit,
Untuk aku narasikan dalam diary,
Izinkan aku meneteskan air mata,
Menyimpan goresan luka baru,
Pada untaian memori,
Perjalanan November dan hujan.
.
Jemari,
Biarkan ia menata hati.
.
.
Cipt : Ahmad Zubeir Rangkuti

Leave a Comment