Sajak Puisi II Disposisi Rasa

Pada temaram,
Aku bermemokan rindu yang tak bertuan,
Mendisposisi rasa yang hadir,
Tuk mengarsipkannya pada sebuah tempayan yang ditutup rapat,
Dengan secercah luka dan sedikit cerita bahagia.
.
Kita beradu dengan lamunan ombak yang lalu lalang,
Menampar batu karang,
Menenggelamkan pasir putih pada kejauhan,
Saat senja berlalu.
.
Pelepah kelapa yang menari,
Menerjunkan beberapa bunganya yang menguning juga ikut bertanya,
Dimanakah bahtera yang telah berlari jauh?
Menyusuri samudera dan cakrawalanya
Yang tak berbatas,
Pada garis melingkar yang membuat khalayak kagum,
.
Bahteranya belum terlihat,
Karena rupanya kita adalah dermaga yang menanti takdir.
.
.
Cipt : Ahmad Zubeir Rangkuti

Leave a Comment