AKHMAD RAPIUDIN, MAHASISWA BIDIK MISI KELAHIRAN TANGERANG

Sumatera Utara Lintas Pe – STEP PUBLISHER – Menjadi sosok mahasiswa yang berprestasi di bidang akademik maupun non akademik tidaklah semudah yang dibayangkan. Belum lagi ditambah dengan banyaknya aktivitas perkuliahan. Selalu melakukan sesuatu dengan penuh semangat dan keyakinan telah melekat di dalam dirinya. Sosok pria itu bernama Akhmad Rapiudin, mahasiswa jurusan Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Sumatera Utara (USU) stambuk 2012. Pria kelahiran Tangerang, 20 Juni 1993 ini memiliki segudang prestasi yang sangat membanggakan mulai dari tingkat lokal, nasional, maupun Internasional. Rapi, biasa ia disapa akrab ini aktif di bidang menulis, public speaking, kegiatan sosial, dan masih banyak lagi tentunya.

Proses pencapaian prestasi yang Rapi raih tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pahit, asam, manis telah ia rasakan. Dengan penuh keberanian, ia nekat merantau ke Medan demi melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Universitas Sumatera Utara. Dan hingga sekarang pengorbanan yang ia lakukan membuahkan hasil, ia mampu mendapatkan segudang prestasi. Ketika di temui awak media Lintas Peristiwa ia mengatakan bahwa seseorang harus maju terus dalam mengejar cita-cita yang diimpikan, “mendengarkan cemoohan orang lain tidak akan ada habisnya, namun ambil positifnya agar membuat kita termotivasi menjadi lebih baik lagi bukan untuk mundur”,  kata Rapi. Rabu,  (08/06), kepada media Lintas Peristiwa.

Dalam bidang menulis pada tanggal 15 Mei 2016, ia berhasil mendapatkan juara 3 lomba essay se-Indonesia yang diselenggarakan oleh Persatuan Mahasiswa dan Alumni Bidik Misi (PerMadani Diksi) Tingkat Nasional di Universitas Islam Riau pada Indonesian Golden Generations Summit 2016. Ia bersaing dengan 58 perwakilan dari Universitas yang berbeda-beda. Rapi menulis essay dengan tema “ Materialistic Bullying Effect”. Ia mengangkat tema ini karena merasa prihatin dengan kondisi mahasiswa Bidik Misi saat ini yang terlalu bergantung terhadap uang yang dicairkan dan alih-alih yang digunakan untuk menunjang kegiatan perkuliahan namun digunakan untuk hal yang bersifat materialistis semata.

Pada tanggal 25-28 Mei 2016 ini , ia juga menjadi delegasi dari provinsi Sumatera Utara di Indonesian Culture and Nationalism (ICN). Proyek sosial yang membuatnya mampu menjadi perwakilan dari Sumatera Utara adalah mengenai Laskar Bocah Sungai Deli, Wadah Pemberdayaan Anak Bantaran Sungai Deli dalam mewujudkan Generasi Sehat Berkarakter Hebat. Meskipun ia berasal dari Tangerang, namun ia menjadi perwakilan dari provinsi Sumatera Utara. “Waktu tak akan kembali lagi, jadikan waktu itu bermanfaat dengan terus mencari ilmu”, kata Rapi.

Prestasi yang lainnya, Duta Lingkungan Greeneration FKM USU 2014 diantaranya pernah mendapatkan juara 1 Lomba Artikel Islami Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus Daerah Sumatera Utara 2013 tingkat Provinsi, juara 1 Sayembara Menulis Essay dan Cerpen Nasional Al-Qolam Writivation Festival 2014 tingkat Nasional, dan masih banyak lagi tentunya.

Dalam bidang public speaking, salah satu yang berkesan menurut Rapi adalah ia meraih The 1st Best Essay Presentations diselenggarakan oleh World Universal Peace Federation di Historic Manila Hotel, Philipinnes pada Asian Summit 2015 yang diikuti 112 Negara dari seluruh Asia. Dalam Kongres pemuda dan lomba essay kepemudaan tingkat Internasional, Rapi menulis essay dengan tema; “Toward Peace, Security and Human Development in The Asia Pacific Region”. Pria yang saat ini mendapatkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,75 ini pernah mendapatkan The 1st Best Art and Cultural Performance, pada acara Philippine-Indonesia Leadership and Cultural Exchange pada tahun yang sama. Ia menjadi satu-satunya perwakilan dari Indonesia untuk menampilkan kesenian daerah, salah satunya seperti Tarian Sumatera.

Rapi yang sekarang masih menjabat sebagai Ketua Umum GAMADIKSI USU ini aktif di Gerakan Sumut Mengajar(GSM). Ia sebagai volunteer, pilot project dan menjadi relawan terbaik pada angkatan pertama. Ia terus membagi ilmunya hingga ke pelosok negeri. “Menjadi manusia yang terus mencari ilmu akan berdampak besar bagi orang lain karena berbagi adalah suatu kenikmatan yang tak ternilai”, ujar Rapi.

Berkat segudang prestasi yang ia miliki, Pelopor Buku Langkah Tak Beraturan GAMADIKSI USU ini pernah mendapatkan penghargaan dari Rektorat USU sebagai mahasiswa berprestasi di Tingkat Nasional dan Internasional 2015.(Red)

Sumber : http://www.lintasperistiwa.com/pendidikan/akhmad-rapiudin-mahasiswa-bidik-misi-kelahiran-tangerang

Leave a Comment