Puisi || Masih Ada Cinta

Saat aku bilang tak ada lagi cinta untukmu,
Saat itu juga hatiku meronta-ronta tuk mengungkapkan, bahwa ada segenggam harap tuk kita bisa bersama lagi,
.
Aku menutup jendela hati, namun tak rapat,
Aku melihatmu dari celah-celah bayangan cahaya,
Diam-diam aku mengawasimu,
Dan jujur, hatiku masih sangat cemburu jika Kamu dekat dengan yang lain,
Lantas, apakah ini disebut masih ada cinta?
.
Tak terasa sudah dua bulan kamu kusebut sebagai mantan,
Tapi, rasanya hatiku masih menyebutmu sebagai kekasih,
Seseorang yang membuat hariku ceria saat ada yang mengucapkan “selamat pagi sayang dengan emoticon senyum dan love love”
Bahagianya kala itu,
.
Sepertinya aku terlanjur ceroboh tuk mengambil sebuah keputusan, yang aku pun belum siap dengan konsekuensi rasa yang ditimbulkannya,
Jujur, aku menyesal
Melepaskanmu,
Dan sampai sekarang masih ada segenggam rindu, seuntai cinta yang tulus,
.
Zubeir Rangkuti pernah menyebutkan dalam salah satu sajak puisinya, tentang Jogja yang istimewa,
Barang kali kamu terlalu istimewa layaknya kota Jogja,
Hingga Aku tak bisa melupakanmu,
Ada milyaran memory hangat yang belum bisa kulupakan,
Dan aku takkan mau melupakannya,
Sungguh,
.
Mantan terindah,
Mungkin kamulah orangnya,
Tapi bolehkah kita bersama lagi?
Jujur, kamu orang ternyaman yang pernah hadir dalam hatiku,
Dalam relung jiwaku yang belum dewasa,
.
.
Cipt : Ahmad Zubeir Rangkuti

Leave a Comment