Haloo Sobat Marhatahata,,,
Pramoedya Ananta Toer menulis buku bersambung terkenal yang dikenal sebagai Tetralogi Buru, terdiri dari empat novel yang saling berurutan, dan semuanya ditulis saat beliau ditahan di Pulau Buru (tanpa mesin tik atau referensi buku).
Berikut judul dan isi singkatnya:
📚 1. Bumi Manusia (1980)
Tentang:
Menceritakan Minke, seorang pribumi cerdas dari kalangan bangsawan Jawa, yang bersekolah di HBS (sekolah Belanda). Ia jatuh cinta pada Annelies, gadis blasteran dari ibu pribumi kuat bernama Nyai Ontosoroh. Buku ini menggambarkan penindasan kolonial, konflik kelas, dan perjuangan kesadaran bangsa.
📚 2. Anak Semua Bangsa (1981)
Tentang:
Minke mulai menyadari ketidakadilan sosial yang lebih luas dan beralih dari urusan pribadi menjadi seorang jurnalis yang kritis. Ia melakukan perjalanan ke luar Jawa dan menyaksikan penderitaan rakyat di berbagai tempat akibat kolonialisme. Buku ini menunjukkan perkembangan kesadaran politik dan nasionalismenya.
📚 3. Jejak Langkah (1985)
Tentang:
Minke menjadi tokoh penting dalam gerakan awal kebangkitan nasional Indonesia. Ia mendirikan organisasi dan surat kabar, menghadapi sensor dan penindasan dari pemerintah kolonial. Buku ini penuh semangat perjuangan dan kritik sosial yang tajam.
📚 4. Rumah Kaca (1988)
Tentang:
Novel ini mengambil sudut pandang berbeda, dari seorang tokoh intel kolonial bernama Pangemanann yang ditugaskan mengawasi dan menghancurkan gerakan Minke. Ini adalah potret kekuasaan, dilema moral, dan ironi penjajahan — dari sudut pandang sang “penindas”.
🔍 Catatan Tambahan:
- Meskipun fiksi, kisah ini terinspirasi dari tokoh nyata: Tirto Adhi Soerjo, pelopor pers nasional dan pergerakan pribumi.
- Tetralogi ini menggambarkan bangkitnya kesadaran bangsa Indonesia, dari sudut personal dan politis.
- Disebut “Tetralogi Buru” karena ditulis di penjara Pulau Buru selama Pramoedya ditahan tanpa pengadilan oleh rezim Orde Baru.