Kita bertemu pada sebuah malam,
Namun tak ada satupun bintang di dalamnya.
Aku menyapamu lewat langit,
Saat senja tenggelam dalam peraduan yang diiringi gerimis.
Many Dreams
Meski sapaanmu hangat dan hanya sebentar,
Dan Palsu,
Namun aku tetap mengucapkan terima kasih,
Karena aku pernah merasa dicintai.
Bagaimana jika kabar angin bertiup benar adanya?
Bisikan itu aku terbangkan saja ke langit yang gelap
Ombak bertaut
Jika hujan adalah penyempurna,
Bagaimana dengan gerimis pagi?
Ia berlari dalam gerimis,
Menyapa pada temaram awan,
Meringis dan lelah,
Tak terhenti,
Hingga tetiba saja pelangi datang menyapa.
Aku dan jiwa berpura-pura pada rasa,
Menaruhnya pada tempayan yang ditutup rapat.
Seperti mimpi yang masih dalam bayang-bayang,
Kita tetap harus berjalan dan bertahan.
Tak biasanya aku bertanya-tanya dengan pesan hangat yang disuguhkan oleh angin malam.
Tapi, kita masih bisa menarasikan nada pada catatan-catatan lama yang mulai usang.
Berlari dalam kabut
Perjalanan panjang dan tak tahu dimana garis finishnya
Perjalanan yang panjang,
Izinkan aku sejenak singgah di stasiun terdekat
Berupa-rupa rasa hadir,
Pada hujan dan kemarau yang berkepanjangan,
Tak ada air mata,
Yang ada asa yang tetap mengudara
Kita adalah bahagia karena terbiasa dengan resah
By : Ahmad Zubeir Rangkuti