Semenjak mengenalmu,
Ada satu agenda yang selalu Kunanti nanti dalam setiap harinya,
Saat suara jangkrik menggema dalam telinga yang berbisik,
Saat anak ayam bersuara lembut meminta kehangatan dari induknya,
Saat senja telah kembali keperaduannya,
Malam dengan segala kesyahduannya,
Ya, Menyapamu lewat malam adalah agenda baru yang kufavoritkan,
Berbagi ruang rasa,
Meski hanya via suara dan gambar,
.
Mohon maaf jika tawamu telah membuatku candu,
Suara dan tingkahmu membuatku rindu,
Bahkan saat pagi datang,
yang kunanti bukanlah mentari,
Tetapi senyummu sembari mengucapkan selamat pagi,
Senyummu lebih hangat dibanding secangkir kopi di pagi hari,
Sebuah senyum hangat yang selalu bisa membius luka yang membiru,
Senyum yang selalu menghapus jejak memory pahit di masa lalu.
.
Aku mohon izin,
Jika namamu telah terukir dalam suatu ruangan istimewa dalam hati,
Aku menamainya “Ruang Rasa”
Sebuah ruangan yang berisikan memory rindu dan kenangan, juga cerita bahagia,
Asal kamu tahu,
Kalau aku telah membisikkan semua rahasia hati pada semesta,
Aku bilang pada mereka,
Bahwa kamu Istimewa.
.
Terima kasih telah bersabar dalam jarak yang jauh,
Menunggu dalam masa yang berjarak adalah suatu hal yang membuat gelisah namun seru bukan ?
Aku harap kamu bersabar menunggu,
Karena masih ada banyak kata yang akan kutuliskan tentangmu,
Masih banyak cerita bahagia yang akan terukir,
Mohon maaf jika aku mencintaimu dengan cara yang sederhana,
Dengan kata yang sederhana,
Namun ia dapat kupastikan,
Dari hati yang istimewa,
Untukmu.
Cipt : Ahmad Zubeir Rangkuti