Kamu adalah layang-layang rindu,
Yang membawaku terbang dengan segala memory kenangan yang lalu,
Kamu, terlanjur menyentuh inti hati dan masuk ke dalamnya,
Hingga aku membutuhkan masa yang lama dan berjarak,
Untuk melupa,
Dan menguraikan rasa,
.
Kamu adalah puisi terbaik tentang patah hati,
Karena berhasil merobohkan ragam kata dan rasa yang menyelinap di dalamnya,
Kamu juga adalah hujan pada perantaraan malam,
Hadirmu meyejukkan pada awalnya, Dan kepergianmu hanya menambah goresan luka,
.
Bagimu,
Adakah yang lebih sakit dari rindu yang tak bersambut, setelah ditinggal pergi tanpa pamit?
Bagaimana pula obrolan kita tentang pertemuan hangat di suatu saat, untuk mengungkapkan Mega rindu yang menggunung setelah dipisahkan oleh jarak?
Bagaimana pula cerita tentang Bromo, yang mengundang sub folder memory untuk diisi dengan cerita bahagia?
.
Layaknya seperti senja,
Kamu hanya singgah,
Lalu pergi menemui malam,
Dan aku,
Hanyalah seorang penyajak yang menikmati segala rasa yang hadir,
Dan menarasikannya dalam puisi,
Terima kasih sudah membuatku menikmati jutaan prahara di bulan Juni yang dingin,
Mari membuka lembaran baru.
.
.
Cipt : Ahmad Zubeir Rangkuti
Credit Photo by IG : @hyrachmtt