Muhammad Rizal, Bukan Mahasiswa Biasa

“Beri aku sepuluh pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia”. Kalimat inilah yang mungkin cocok untuk mengenal sosok Muhammad Rizal yang mampu membawa Universitas Sumatera Utara ke kancah internasional dari sekian banyak mahasiswa berprestasi di seluruh Indonesia.

Pria 21 tahun ini berkuliah di Fakultas Kesehatan Masyarakat  USU. Beliau aktif dalam organisasi-organisasi kampus dan wirausaha sekaligus mengajar anak-anak les. Rizal adalah sosok yang tidak ingin menjadi mahasiswa biasa-biasa saja, justru dia sangat tertarik sekali mengikuti berbagai kompetisi mulai dari skala kecil hingga besar. Dari hobi menulisnya juga, Rizal berhasil memenangkan banyak kompetisi menulis seperti karya tulis ilmiah, lomba puisi dan lainnya.

“Saat kuliah ini saya positive thinking saja, artinya saya menerima apa yang digariskan Allah untuk saya. Alhamdulillah akhirnya saya mendapatkan apa yang saya impikan selama ini di FKM. Prestasi dapat, wirausaha dapat, mengajar juga dapat, artinya saya bisa me-manage waktu dengan baik”.

Prestasi membanggakan Muhammad Rizal tentu saja ketika ia berhasil meraih juara 3 mahasiswa berprestasi USU. Dari sanalah terbuka jalan lebar baginya menuju kompetisi skala besar bahkan internasional. Menurutnya pengalaman prestasi yang paling berkesan adalah program Awardee Fall 2016 YSEALI Civic Engagement di USA. Ia harus bersaing dan berusaha keras untuk bisa menjadi kandidat terpilih dari sekitar empat ribuan lebih kandidat yang berasal dari seluruh negara-negara di Asia Tenggara. Program pertukaran pelajar yang diadakan selama lima minggu ini menghasilkan banyak cerita mulai dari adaptasi dengan lingkungan dan orang-orang di Amerika.

“Mereka respect lah sama orang Indonesia. Mereka bilang bahasa inggris kita bagus. Penyesuaian diawal hanya butuh satu minggu untuk memahami bahasa inggris mereka yang sangat cepat menurut saya, setelah dua sampai tiga minggu saya terbiasa, enjoy lah” tambahnya.

Tidak hanya itu, sebelumnya Muhammad Rizal juga pernah mengikuti program exchange ke Korea Selatan pada saat SMA yang bernama Indonesia Science Camp tahun 2012. Kemudian pada saat kuliah Program exchangenya yang pertama kali adalah delegasi Indonesian-Singapore Student Entrepreneurial 2016. Dan masih banyak prestasi-prestasi lain yang dimiliki mahasiswa kelahiran Medan ini, bahkan sangat banyak untuk usia semuda nya. Tentu program-program yang diikuti Rizal adalah program yang dibiayai dan justru menghasilkan uang dari sana.

“Waktu ke Korea Selatan itu saya masih ingusan, ilmu juga belum banyak. Dari situlah saya sadar bahasa Inggris sangat penting,” ungkap Rizal.

Dibalik kesuksesannya itu, Muhammad Rizal mengakui bahwa dirinya tidak mudah untuk mencapai titik-titik mimpi yang sejak dulu ia tuliskan. Ia dibesarkan dari keluarga yang kurang mampu . Orang tuanya hanya bekerja sebagai montir truk. Bahkan untuk melanjutkan pendidikan di tingkat SMA saja, ia perlu usaha yang keras, karena pada saat itu biaya jenjang SMA terbilang mahal, apalagi ia mempunyai kembaran laki-laki yang harus sama-sama di sekolahkan. Namun, dari berbagai jalan yang ia coba, mengikuti ajang beasiswa sana-sini akhirnya berhasil mendapatkan beasiswa penuh atau Full Scholarship dari SMA Unggulan CT Foundation milik pengusaha sukses Chairul Tanjung.

“Waktu itu saya memang  agak susah untuk  melanjutkan ke SMA, semua biaya mahal. Cuma, Allah punya rezeki yang lain.” Tutur Rizal

Melihat pencapaian Rizal sampai sekarang ini yang begitu semangat dalam setiap kompetisi membuat keluarganya bangga dan menaruh harapan besar kepada Rizal untuk dapat mengubah kehidupan keluarga melalui pendidikan, paling tidak mengubah perekonomian keluarganya.

“Apalagi ketika penganugrahan mahasiswa berprestasi, saya datangkan orang tua. Mungkin ayah saya merasa terangkat-angkat gitu. Orang kampung salaman sama rektor, gak kebayang kan sebelumnya.”

Pemuda yang juga punya hobi travelling ini ternyata juga mempunyai cita-cita besar sebagai pengusaha di bidang ritel yang menurutnya bisnis yang tidak akan pernah berhenti sampai kapan pun.

“Walaupun untuk mewujudkannya itu gak mudah. jadi saya nanti mulai bikin usaha yang kecil-kecil dulu, kayak grosir. Yah, nggak semuanya harus langsung besar.

“Begin with small thing, can’t begin with the big thing”

Sumber : http://www.gardamedia.org/2017/05/muhammada-rizal-bukan-mahasiswa-biasa.html

Leave a Comment