Pengalaman Kena DBD dan Dirawat di Rumah Sakit Tebet Jakarta

Pada saat bangun pagi pada hari Sabtu, 21 Mei 2022 yang lalu, saya merasa badan saya demam, panas dingin, lemas, pegel, kepala pusing, dan mata nyeri. Saat sarapan pun rasanya pahit dan minum air putih terasa pahit. Saya pun meminum obat parasetamol dan multivitamin (kebetulan saya memiliki persediaan obat) kemudian istirahat. Siang harinya saat bangun, badan saya pun masih demam, panas dingin, lemas, pegel, kepala pusing, dan mata nyeri. Saya pun melanjutkan tidur. Pada sore harinya sekitar jam 18.xx WIB, saya bangun dan badan saya semakin demam, panas dingin, lemas, pegel, kepala pusing, dan mata nyeri.

Akhirnya saya putuskan untuk pergi ke Rumah Sakit Tebet dengan menaiki ojek online.

Saya pun dirawat di IGD, diinfus dan cek darah. Sekitar 2 jam kemudian, hasil cek darah pun keluar dari Laboratorium. Saya dinyatakan kena infeksi Demam Berdarah (DBD) walau komponen pemeriksaan semuanya masih normal, hal ini dimungkinkan karena siklus DBD nya masih hari pertama. Saya disarankan untuk dirawat oleh dokter dan pada hari Senin, 23 Mei 2022 untuk melakukan cek darah. Namun, dikarenakan saya akan melakukan perjalanan dinas ke Surabaya pada hari Senin, 23 Mei 2022 (tiket pesawat dan hotel sudah dibeli), saya meminta untuk pulang saja, meminum obat dan akan mengikuti saran dokter saat berada di kos : banyak minum air putih.

Saya pun kembali ke kos dan istirahat dengan kondisi badan yang sudah enakan.

Saat pagi harinya, tanggal 22 Mei 2022 saya merasa badan saya semakin demam, panas dingin, lemas, pegel, kepala pusing, dan mata nyeri. Untuk berdiri pun sebenarnya saya merasa sangat sulit, namun karena sendiri di kos, saya menguatkan diri utk beli sarapan walau terasa pahit, begitu juga ketika minum. Ketika berdiskusi dengan keluarga via telepon, saya akhirnya memutuskan untuk dirawat di Rumah Sakit Tebet, Jakarta.

Masuk ke IGD, diinfus, dan ambil darah untuk diperiksa di laboratorium, foto rontgen, swab. Selanjutnya sekitar 1 jam kemudian saya pun masuk ruangan rawat inap.

Saya sembilan hari dirawat di Rumah Sakit Tebet, Jakarta. Walau tanpa penjaga karena jauh dari keluarga, alhamdulillah perawat RS sangat responsif terhadap apa yang saya butuhkan selama berada di rumah sakit.

Hari pertama sd keenam, demam saya naik turun mulai dari 37 sd 39,5 derajat celcius. Setiap demam saya naik dan menggigil, saya diberikan obat penurun panas cair yang disambungkan ke infus. Alhamdulillah langsung terasa khasiatnya, badan terasa lebih tenang dan panasnya turun. Walau awalnya, sekitar hari pertama sd ketiga obat tersebut hanya bertahan sekitar 3 jam. Perawatnya pun akan memberikan obat tersebut kembali. Pada hari keempat sd keenam demam saya pun masih naik turun walau tidak separah hari pertama sd ketiga. Hari ketujuh alhamdulillah suhu tubuh saya berada pada 36 hingga 36,xx derajat celcius, alias tidak demam lagi.

Setiap pagi selama di rumah sakit, sekitar pukul 05.30 WIB saya diambil darah untuk diperiksa di laboratorium. Hal ini berguna untuk melihat kenaikan dan penurunan trombosit darah. Hari pertama sd ketiga trombosit darah saya turun, hari keempat trombositnya naik sedikit, hari kelima sd ketujuh trombositnya turun bahkan sampai tersisa 72.000. Hari kedelapan dan kesembilan, alhamdulillah trombositnya naik.

Untuk menghindari mual dan muntah, saya selalu memaksa untuk menghabiskan makanan yang disediakan oleh rumah sakit, walau rasanya pahit. Begitu juga dengan air putih Le Minerale ukuran 1200 ML yang disediakan oleh rumah sakit setiap harinya selalu saya habiskan walau rasanya masih pahit, sesuai anjuran dokter.

Tepat pada hari kesembilan di Rumah Sakit saya pun dinyatakan sembuh oleh dokter dan diizinkan pulang. Namun harus istirahat selama 2 minggu agar badan benar-benar fit. Saya pun dibantu oleh perawat untuk melakukan pembayaran di kasir. Pembayaran dilakukan dengan asuransi admedika fasilitas kantor. Adapun total biayanya sekitar Rp 17 juta. Saat akan beranjak pulang dari rumah sakit, perawat memberikan obat dan multivitamin untuk diminum di rumah, memberikan surat keterangan sakit, dan pemberitahuan untuk kontrol di hari kelima setelah keluar dari rumah sakit.

Saat melakukan kontrol, badan saya diperiksa oleh dokter, karena tidak ada kendala/dinyatakan sembuh saya pun hanya diberikan multivitamin oleh dokter.

Btw, sebenarnya saya pun tidak tau mengapa saya kena DBD, karena terjadi tiba-tiba. Namun, dua hari sebelum saya dinyatakan DBD, setiap bangun pagi saya selalu merasa kedinginan (dingin seperti mau sakit).

Kalau kata dokter, DBD disebabkan oleh virus Dengue yang dihantarkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypty, yang namanya penyakit akan muncul saat badan drop.

Semoga kita sehat selalu….

Leave a Comment