Layaknya seperti senja,
Kamu hanya singgah di perempatan hati,
Datang, lalu pergi lagi,
Namun lagi lagi aku tetap menunggu hadirmu,
Karena, walau hanya singgah, senyummu cukup menghangatkan,
Ia terlanjur membuatku candu,
Dan hari-hariku dibumbui rindu,
Bisakah sejenak kita mencuri waktu?,,,
Walau hanya untuk saling menyapa kabar,
Jujur, sebenarnya aku telah mengungkapkan semua rahasia hati pada semesta, juga pada titik titik air embun di pagi hari,
Aku bilang pada mereka,
Bahwa kamu istimewa.
.
Cipt : Ahmad Zubeir Rangkuti