Puisi |I| Temaram Mimpi

Temaram,
Aku bergegas dari gelapnya malam,
Menuju dini hari yang cerah,
Secerah hatiku mengeja warta pada jagat Maya.
.
Halo mentari,
Akhirnya aku bisa menyulam kembali impian di ibu kota metropolitan,
Yang dinanti-nanti
.
Sebuah penantian yang berjarak,
Didalamnya ada seuntai luka baru pada memory,
Dan pasrah.
.
Maka,
Izinkan aku meniti langkah yang baru,
Pada goresan tinta mimpi,
Perlahan,
Aku dan segenap hati,
Akan berlari,
Hingga senja merah jingga datang berbisik,
“Kamu dan puisi adalah sebuah kisah yang baru”
.
Aku tahu dan aku rasa,
Perjalanannya tak seindah gerimis pagi dan pelangi,
Aku dan mimpi,
Tetap harus membaja,
Pada sebuah terjal jalan setapak mimpi,
Namun,
Lariku sudah melihat kisah bahagia dalam waktu yang tidak berjarak.
.
.
Cipt : Ahmad Zubeir Rangkuti

Leave a Comment