Puisi ~ Miliaran Mimpi di Musim Gugur

Miliaran Mimpi di Musim Gugur

Halo, miliaran mimpi,
Yang dulu kutuliskan penuh harap,
Pada senyapnya musim gugur,
Tepat di bawah pohon mahoni tua yang anggun,
Menggugurkan daun-daun layunya,
Diterpa angin yang lembut menyapu ingatan.

Saat itu, aku berseragam putih abu-abu,
Duduk tenang di bangku kayu yang setia,
Di bawah pohon yang menjadi saksi,
Betapa semangatku membuncah,
Menuliskan satu per satu mimpi,
Dengan hati yang muda, dan keyakinan yang menyala.

Mimpi-mimpi itu membuatku berani berlari,
Melewati jalan yang tak selalu rata,
Dihantam kerikil dan luka,
Namun tetap melaju menuju langit biru,
Meski badai sering kali merobek awan.

Mimpi-mimpi itu mengantarku ke tempat yang indah,
Hangat, penuh cahaya dan pengharapan,
Meski pernah kurasa amarah, sedih, bahkan ingin menyerah,
Namun kutahu, di sanalah aku belajar tangguh,
Belajar bertanggung jawab,
Atas lukisan-lukisan mimpi yang dulu kutoreh dengan penuh asa.

Kini, satu dasawarsa telah berlalu,
Musim gugur kembali menyapa,
Aku kembali duduk di bawah pohon yang sama,
Membuka kembali lembaran lama,
Mengurai miliaran mimpi yang telah kugenggam,
Dan mulai menorehkan mimpi-mimpi baru,
Dengan semangat yang tak kalah membara.

Terima kasih,
Untuk mimpi-mimpi yang telah membersamai langkahku,
Untuk cinta dan semangat yang tak pernah padam,
Untuk keajaiban yang menyapaku diam-diam,
Dan untuk Sang Maha Pengasih,
Yang senantiasa memudahkan langkahku.

Kini aku harus membaja,
Melangitkan kembali asa yang baru,
Mewarnai lembaran dengan tinta merah menyala,
Agar mimpi-mimpi itu tak hanya hidup,
Tapi juga bersinar.
.
.
Cipt: AZR
Project: Musim Gugur

Leave a Comment