Puisi || November Yang Dingin

November yang dingin,
Selalu berdiskusi tentang rindu, hujan, dan goresan luka,
Membawa rasa dan nada pada bayang-bayang sendu nan syahdu,
Dan segerombol berita bahagia yang diterbangkan oleh angin sepoy-sepoy di pagi hari,
Bukannya berdiam diri,
Malah aku ingin menikmati segala genangan ragam rasa yang berhimpun,
Menikmatinya segenap,
Sambil menyelami teka teki perjalanan yang tak tahu dimana garis finishnya,
Aku terpesona,
Aku menceku,
Aku meluapkan energi,
Aku rindu,
Aku terbawa rasa nano-nano
Pada kisah di bulan November yang dingin,
By the way,
Satu hal yang akan kububuhkan pada inti hati,
Bahwa aku dan segenap asa akan tetap mengudara,
Dan melangitkan pinta atas coretan-coretan yang tersusun rapi pada dinding-dinding kamar,
Di samping jendela.

Cipt : Ahmad Zubeir Rangkuti

Leave a Comment