Puisi tentang Sahabat || Sebatas Sahabat

Kita pernah sehangat mentari pagi,
Hingga mentari itu malu-malu sembari tersenyum simpul kembali keperaduannya,
Langit yang biru,
Kita pernah sesyahdu senja di petang hari,
Hingga senja itu menemui sunyi dan kegelapan,
Kita terbiasa berlalu lalang dalam canda dan tawa,
Terbiasa dengan narasi kata yang menguatkan kerapuhan hati,
Terbiasa dengan gerimis dan desakan air hujan yang berhamburan menemui pepohonan,
Namun kita tidak terbiasa dengan jarak,
Walau jarak hanya mempertanggungkan benih rasa yang hadir,
Ia menyelinap dari helai rambut yang tersisir rapi,
Tidak ada yang salah,
Namun bukannya kita hanyalah khalayak yang dipertemukan untuk beriringan ?

Cipt : Ahmad Zubeir Rangkuti

Leave a Comment