Menangislah,
Jika detik waktu, menit, jam dan hari-harimu terasa begitu tak sempurna,
.
Menangislah,
Saat gerimis dan hujan,
Menyertaimu dalam langkah yang masih jauh,
Saat kerikil dan bebatuan,
Menggores pada luka yang perih juga langkah yang tak beraturan,
.
Menangislah,
Saat tak ada hati dan senyuman yang mengerti tentang rasa dan narasi asa yang telah kau gores,
Bahkan narasi rasa dan mimpimu dianggap hanyalah sebuah lelucon yang tidak membuat bahagia dan tertawa,
Juga tak membuat rasa kagum,
.
Menangislah,
Saat kamu selalu gagal pada kisah cinta yang tak berujung,
Rindu yang tak berbalas,
Walau,
Kamu tetap saja mencari dan mencari,
Namun juga tak menemukan,
Hingga kamu berdiam diri, menatap jauh tak ada pandangan,
.
Menangislah,
Pada senja yang memerah jingga,
Sebelum ia tenggelam bersama malam,
Katakan,
Kalau aku hanyalah manusia biasa,
Dan kali ini aku menitikkan air mata pada kisah perjalanan yang belum sempurna,
.
Menangislah pada sang Maha Rohman dan Rahim,
Yang selalu ada pada saat kamu bahagia,
Menangis, kecewa, luka dan air mata.
Menangis dan memohon kepada-Nya
.
.
Cipt: Ahmad Zubeir Rangkuti
Puisi Sedih II Menangislah
