Segudang Emas Diraih Niesya Harahap (mahasiswi S1 Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara 2013)

Niesya Ridhania Harahap, putri tunggal pasangan Drs. Irwansyah Harahap, M.A dan Dra. Rithaony Hutajulu, M.A ini memiliki segudang prestasi dan pengalaman dalam bidang tarik suara. Sejak kecil, dirinya sudah terinspirasi oleh kedua orang tuanya yang merupakan seniman, dan darah seni memang sudah mengalir dalam dirinya. Gadis kelahiran Medan, 19 Januari 1996 ini sangat gigih dalam mengasah potensinya sejak usia dini, tak heran hingga kini, kerja kerasnya telah berbuah baik.

Niesya, sapaan akrabnya memang tergabung dalam band dan komunitas jazz, menurutnya dengan hal ini ia dapat menyalurkan bakatnya melalui dunia tarik suara. Kerja keras demi meraih kebahagiaan Niesya memanfaatkan waktunya untuk hal positif sehingga dapat menjadi kebanggaan bagi keluarga dan menjadi inspirasi bagi remaja lainnya, ungkap Niesya dalam realisnya kepada redaksi duta-news Jumat (27/05/2016).

Kerap kali ia menjuarai berbagai festival band di Kota Medan, dan menjadi penyanyi di acara Sumatera Jazz Festival yang diadakan di Kota Medan, bahkan pada tahun 2015 lalu ia dipercaya untuk menjadi perwakilan dari Indonesia sebagai vokalis di dalam acara Frankfurt Book Fair yang diadakan di Jerman, untuk membawakan lagu tradisional dari etnis Batak Toba.

Tak hanya bersuara emas, gadis berparas cantik ini juga mahir dalam menari khusunya tarian kesenian tradisional. Menjiwai karir sejak dini menuangkan bakatnya tersebut, Niesya kerap kali mengikuti acara kesenian baik didalam maupun diluar negeri. Seperti halnya ketika ia membawakan tarian dari etnis Aceh dan Batak di Festival Tari Antar Bangsa yang diadakan di Kuching, Sarawak, Malaysia tahun 2010 lalu.

Bukan hanya ke negeri Jiran, langkah kaki Niesya dalam membawa kesenian tradisional Indonesia telah sampai ke negara Eropa tepatnya di Jerman dalam acara Frankfurt Book Fair sebagai penari tunggal etnis Batak Toba.

Menurutnya, antara seni modern dan seni tradisional haruslah seimbang, karena merupakan tanggung jawab kita sebagai generasi muda bangsa untuk dapat melestarikan warisan peninggalan leluhur Nusantara.

Dirinya berharap, semakin banyak remaja yang peduli dan sadar akan betapa beragamnya kebudayaan yang dimiliki negara kita. Jangan sampai budaya yang kita miliki tergerus oleh budaya asing yang dibawa oleh arus globalisasi.

Beberapa prestasi yang di raih diantaran : Tahun 2009 di Wellington, New Zealand bersekolah  selama 3 bulan di Thorndon School, ikut serta memainkan gamelan jawa dalam konser fairwell suarasama di Victoria University Music Hall, Tahun 2010 sebagai performer dan peserta dalam festival tari antar bangsa di Kuching Sarawak Malaysia, 2013 juara 1 kompetisi band SMA Harapan, Tahun 2013 pernah meraih juara 2 kompetisi band se Kota Madya Medan yang diselenggarakan Dubes AS “solidarity through music competition”. Tahun 2014 juar maen piano dalam concert Indonesian Young Musician, pada tanggal 7 Maaret 2015 lalu pernah menjadi juri di festival band “Mechanical fest” di Pendopo USU, pernah tampil sebanyak 3 kali penampilan konser Svara Sacra, konser choral drama di Medan (Tiara Convention), Bandung (Sabuga ITB), dan Jakarta (Jakarta Convention).

Segudang penghargaan yang raih wanita kelahiran Medan ini, pernah tampil sebagai Vocal di Sumatera Jazz Festival 2013 dan North Sumatera Jazz Festival 2014, menjadi Penari tunggal Whirling dance sufi di Ramadhan Fair, pada tanggal 20 Agustus 2015 lalu menari di pembukaan Dies Natalis USU ke 63 di Auditorium USU. Ditahun yang sama pada tanggal 27 September 2015 pernah menjadi salah satu performer di acara “Frankfurt Book Fair” di Jerman sebagai “Guest of Honor”, menari tortor”mataniari” dari etnis Batak Toba, dan juga pernah ditampil di gedung Museum Fur Volkerkunde di Hamburg bersama Slamet Rahardjo, Sandhy Sandhoro, Nostress asal Bali, Made Maut dan Sakeco dari Sumbawa. Pada tanggal 3 Oktober 2015 tampil di acara pembukaan “Schrift Sprache” di Staatsbibliothek Zu Berlin, 7 Oktober 2015 penampilan di acara social gathering di Museum the Kreeks di Oosterbeek, Netherland (Belanda), 18 November 2014 menjadi notulensi pada forum koordinasi pencegahan terorisme dibawah koordinasi dosen fakultas Psikologi USU, 25 November 2015 menjadi layout editor proceeding seminar Nasional fakultas Psikologi USU dan Sebagai penyanyi pada ansambel angklung “Psychestra Harmony” di acara Psikologi Carnaval dan acara Trisuci Waisak, Redaksi)

Sumber : http://www.duta-news.com/2016/05/27/segudang-emas-diraih-niesya-harahap/

Leave a Comment